Pembuatan Larutan NaOH 50%

                 1.       Larutan

        Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut (Baroroh, 2004).Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan (Gunawan, 2004).Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain (Khopkar, 2003).

2. Konsentrasi Larutan
          Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume (Baroroh, 2004).


A.  MEMBUAT LARUTAN NaOH 50 %

     (Lindi minyak menurut Sorensen)Larutan baku Natriumhidroksida tak dapat dibuat lang-sung dengan menimbang NaOH yang telah dihitung, karena basa itu selalu menarik air dan karbondioksida dari udara. Lebih-lebih karbonat yang terbentuk itu sangat mengganggu penitaran dengan PP.Oleh karena itu harus dibuat dahulu “lindi minyak menurut Sorensen". Yaitu larutan NaOH 50 %, misalnya 100 gram NaOH padat ditambahkan sedikit demi sedikit Kedalam 100 gram air yang berada dalam piala gelas Pyrex sambil diaduk dengan pengaduk kara. Hati-hati dalam larutan hidroksida sepekat ini, Natrium karbonat tak akan larut dan setelah dua tiga hari kotoran terendap. Yang kita gunakan adalah larutan jernih bagian atas, yaitu NaOH yang tidak mengandung karbonat. Karena larutan basa lambat laun akan memakan kaca, lindi minyak harus disimpan dalam botol yang dilapisi parafin dinding dalamnya.Kepekatan lindi minyak adalah lebih kurang 19 N, Untuk menetapkan N NaOH secara kasar dapat ditera dulu berat jenisnya dengan menggunakan Boumemater, untuk melihat kenormalan NaOH dapat dilihat pada table hubungan berat jenis dengan Normalitas. Kemudian kita hitung berapa ml lindi yang diperlukan untuk 1 liter NaOH 0,1 N, dengan menggunakan rumus V1N1 = V2N2. Jumlah ml itu diukur dengan gelas ukur atau ditimbang dengan neraca kasar, dimasuk­un kedalam labu ukur 1 liter dan air suling hingga tanda garis dan larutan NaOH siap untuk ditetapkan kenormalannya ­dengan larutan baku asam oksa­lat, KH-Phtalat dan sebagainya.


Catatan :



a.    Larutan KOH tidak dapat dimurnikan secara diatas, karena Kaliumkarbonat agak mudah larut dalam lindi pekat. Oleh karena itu dibuat KOH ± 1 N yang dibubuhi 50 ml bubur kapur. Kemudian campuran itu dibiarkan lagi hingga mengenap dan larutan air jernih diba­gian atas dapat diencerkan semestinya.



b.    Untuk mengencerkan larutan NaOH 0,1 N tadi, tidak boleh digunakan suling biasa, karena air tersebut pada umumnya mengandung terlalu banyak banyak karbondioksida. Untuk memperoleh air air suling harus didihkan lebih dahulu. Atau lebih baik lagi air tersebut dibiarkan beberapa hari dalam suatu botol yang disumbat dengan kapas saja. Dengan cara demi­kian, kadar C02 dalam air suling akan seimbang dengan C02 di udara.



Comments

Popular posts from this blog

Penentuan Kadar NaCl dalam Garam Dapur (FAYANS)

Penentuan Kadar NaCl dalam Garam Dapur (VOLHARD)