Penentuan Kadar NaCl dalam Garam Dapur (VOLHARD)
DASAR PRINSI :
menurut cara volhard . ion klorida diendapkan dengan perak nitrat berlebihan menjadi perak klorida. kelebihan perak nitrat dapat dititar dengan larutan kalium atau amunium tiosianat. sebagai indikator digunakan larutan amunium sulfat besi jenuh dengan kelebihan ion (SCN-) akan menghasilkan Fe(Fe[SCN]6) yang berwarna merah. larutan harus diasamkan dengan HNO3 untuk menghindarkan hidrolisis indikator , dan penitaran dilakukan pada suhu biasa
A. Argentometri
Titrasi
pengendapan atau lebih dikenal dengan argentometri adalah golongan titrasi
dimana hasil reaksi titrasinya merupakan endapan atau garam yang sukar larut.
Prinsip dasarnya adalah reaksi pengendapan yang cepat mengalami kesetimbangan
setiap penambahan titran; tidak ada pengotor yang mengganggu dan diperlukan
indikator untuk melihat titik akhir titrasi. Kekurangan dari metode
argentometri ini jarang digunakan karena analis tidak menghasilkan data yang
akurat yaitu komposisi endapan tidak selalu diketahui dan susah mencari
indikator yang sesuai (1 : 161). Argentometri merupakan titrasi pengendapan
sampel yang dianalisis dengan menggunakan ion perak. Biasanya, ion-ion yang
ditentukan dalam titrasi ini adalah ion halida(Cl-, Br-, I-) (Khopkar,1990).
Argentometri merupakan metode umum untuk menetapkan kadar halogenida dan
senyawa-senyawa lain yang membentuk endapan jika bereaksi dengan AgNO3 (2:146).
Argentometri sangat berhubungan dengan kelarutan. Dengan mengerti kelarutan
suatu zat, prinsip dari metode ini dengan mudah dipahami.
B.
Metode Volhard
Metode Volhard
menggunakan NH4SCN atau KSCN sebagai titrant, dan larutan Fe3+sebagai
indikator. Sampai dengan titik ekivalen harus terjadi reaksi antara titrant dan
Ag, membentuk endapan putih.Ag+(aq) +
SCN-(aq) ↔ AgSCN(s)↓ (putih)Sedikit kelebihan
titrant kemudian bereaksi dengan indikator, membentuk ion kompleks yang sangat
kuat warnanya (merah)SCN-(aq) +
Fe3+(aq) ↔ FeSCN2+(aq)Yang larut dan mewarnai
larutan yang semula tidak berwarna.Karena titrantny SCN- dan
reaksinya berlangsung dengan Ag+, maka dengan cara Volhard, titrasi
langsung hanya dapat digunakan untuk penentuan Ag+ dan SCN-sedang
untuk anion-anion lain harus ditempuh cara titrasi kembali: pada larutan X-ditambahkan
Ag+ berlebih yang diketahui pasti jumlah seluruhnya, lalu dititrasi
untuk menentukan kelebihan Ag+.
Maka titrant selain bereaksi dengan
Ag+ tersebut, mungkin bereaksi pula dengan endapan AgX:Ag+(aq) (berlebih)
+ X- (aq) ↔ AgX(s) ↓Ag+(aq) (kelebihan)
+ SCN- (aq) (titrant) ↔ AgSCN(s) ↓SCN-(aq)
+ AgX (s) ↔ X-(aq) + AgSCN(aq) ↓Bila hal ini terjadi,
tentu saja terdapat kelebihan titrant yang bereaksi dan juga titik akhirnya
melemah (warna berkurang).Konsentrasi indikator
dalam titrasi Volhard juga tidak boleh sembarang, karena titrant bereaksi
dengan titrat maupun dengan indikator, sehingga kedua reaksi itu saling
mempengaruhi.c. Metode FajansDalam titrasi Fajans
digunakan indikator adsorpsi. Indikator adsorpsi ialah zat yang dapat diserap
pada permukaan endapan (diadsorpsi) dan menyebabkan timbulnya warna. Penyerapan
ini dapat diatur agar terjadi pada titik ekivalen, antara lain dengan memilih
macam indikator yang dipakai dan pH.Cara kerja indikator
adsorpsi ialah sebagai berikut: indikator ini ialah asam lemah atau basa lemah
organik yang dapat membentuk endapan dengan ion perak. Misalnya fluoresein yang
digunakan dalam titrasi ion klorida. Dalam larutan, fluoresein akan mengion
(untuk mudahnya ditulis HFl saja).
HFl(aq) ↔
H+(aq) +Fl-(aq)Ion Fl- inilah
yang diserap oleh endapan AgX dan menyebabkan endapan berwarna merah muda.
Karena penyerapan terjadi pada permukaan, dalam titrasi ini diusahakan agar
permukaan endapan itu seluas mungkin supaya perubahan warna yang tampak sejelas
mungkin, maka endapan harus berukuran koloid. Penyerapan terjadi apabila endapan
yang koloid itu bermuatan positif, dengan perkataan lain setelah sedikit
kelebihan titrant (ion Ag+).
Suatu kesulitan dalam
menggunakan indikator adsorpsi ialah, bahwa banyak diantara zat warna tersebut
membuat endapan perak menjadi peka terhadap cahaya (fotosensifitasi) dan
menyebabkan endapan terurai.Titrasi menggunakan
indikator adsorpsi biasanya cepat, akurat dan terpercaya. Sebaliknya
penerapannya agak terbatas karena memerlukan endapan berbentuk koloid yang juga
harus dengan cepat.Dalam metode Volhard, menggunakan indikator
Fe3+ dan NH4SCN atau KSCN sebagai larutan standar.
Cara Volhard ini biasanya dipakai untuk menentukan kadar garam perak melalui
titrasi langsung. Kadar garam klorida, garam bromida,dan garam iodida dengan
titrasi kembali setelah ditambah larutan AgNO3 berlebih. Dalam
titrasi cara ini, pH harus dalam keadaan rendah agar ion Fe+3 tidak
mengalami hidrolisis. Dalam metode Volhard akan terbentuk endapan putih AgSCN
yang dihasilkan dari reaksi antaraion perak dan ion sianida. Titik akhir
titrasi akan tercapai, jika warna larutan berubah menjadi merah darah yang
ditimbulkan karena adanya endapan Fe(SCN)3 (Ersanghono, 1996).
Comments
Post a Comment